DIREKTUR Utama PT Futura Energi Global Tbk Tonny Agus Mulyantono mengatakan perseroannya bakal melibatkan PT PLN (Persero) dan investor asal Cina untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS di Bali. Emiten energi baru berkode FUTR ini sedang menyiapkan nota kesepahaman dengan mitra asal Cina, perusahaan di bidang teknologi energi surya.
“Saat ini perseroan melalui perusahaan anak sedang menyiapkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan mitra strategis asal China, yang merupakan perusahaan global di bidang teknologi energi surya dan sistem penyimpanan energi,” katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa, 21 Oktober 2025.
Tonny mengatakan PLTS di Bali ini memiliki kapasitas 130 megawatt. Dia mengatakan bakal menyampaikan keterangan kembali apabila penandatangan ini sudah berlangsung.
Sebelumnya, pengendali FUTR, PT Aurora Dhana Nusantara atau Ardhantara, ingin mengembangkan bisnis energi, khususnya energi baru terbarukan. FUTR bakal menjadi holding energi hijau yang memayungi proyek-proyek energi.
Tonny mengatakan studi kelayakan bisnis EBT masih proses persiapan. Studi kelayakan akan disampaikan pada saat rapat umum pemegang saham soal perubahan kegiatan usaha dan juga rencana right issue yang ditargetkan pada 2026.
Menurut Tonny, bisnis EBT merupakan kebutuhan dasar masa depan energi di seluruh dunia. Dia mengatakan sudah banyak kajian yang menjelaskan EBT sebagai sumber energi vital perubahan bagi kelangsungan bumi.
Pilihan Editor: Buram Antisipasi Limbah PLTS