Gadai BPKB

2ff1fbc65359bffb094ba8b7653254e0

Warga Desa Adat Wogo Minta Dilibatkan di Proyek PLTP Mataloko

AA1P6Hry

DI TENGAH hamparan alam Flores yang memukau, Desa Wogo berdiri sebagai penjaga warisan budaya yang tak ternilai. Hans Baghi, tua adat Desa Wogo, menyuarakan semangat masyarakat adat dalam menjaga kelestarian kampung mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, dukungan dari PLN telah menjadi angin segar bagi pembangunan dan pelestarian budaya di desa ini.

Hans mengungkapkan bahwa bantuan pertama dari PLN datang tiga tahun lalu berupa pemasangan lampu di pelataran parkir dan area kuburan umum. Bantuan berlanjut dengan pembangunan tiga gazebo, termasuk satu di kantor desa, serta dukungan untuk pembangunan kantor desa yang kini menjadi pusat aktivitas dan pelaporan masyarakat.

“Dengan adanya kantor ini, kami bisa lebih praktis dalam manajemen dan pelaporan. Ini penting agar kampung adat kami tetap terjaga dan bisa berkembang,” ujar Hans.

PLN juga membantu pengadaan dua unit televisi dan mendukung kegiatan sosial masyarakat, termasuk pembersihan kampung dan pengembangan jalur trekking menuju kampung lama yang kini menjadi daya tarik wisata.

Desa Wogo kini membuka homestay di rumah-rumah warga, siap menyambut tamu dengan hangat. Hans berharap media dapat membantu mempromosikan kampung adat mereka agar kunjungan wisatawan meningkat dan dampak ekonomi bisa dirasakan oleh masyarakat adat.

“Kalau tamu datang banyak, kami bisa buka lebih banyak rumah untuk homestay. Kami harap media bisa bantu promosikan kampung kami,” katanya penuh harap.

Terkait dengan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko, Hans menyampaikan meski ada kekhawatiran soal dampak negatif, masyarakat adat tetap mendukung program pemerintah. Ia percaya bahwa setiap kebijakan telah melalui kajian dan analisa yang matang.

“Kami percaya pemerintah sudah memikirkan dampaknya. Kami sebagai masyarakat adat mendukung, apalagi selama ini kami sudah merasakan manfaatnya,” jelas Hans.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan tenaga kerja lokal dalam proyek tersebut dan berharap anak-anak muda dari desa adat bisa diberi kesempatan sesuai kemampuan mereka. Bahkan, Hans telah mengusulkan kepada gubernur untuk mendirikan SMK dengan jurusan geologi agar generasi muda bisa berkontribusi langsung dalam proyek-proyek energi di daerah mereka.

Bobby Sitorus, Manager PLN UIP Nusra, turut hadir dalam pertemuan hangat di Desa Wogo. Ia menyampaikan bahwa PLN berkomitmen untuk terus mendukung masyarakat adat dan memastikan bahwa manfaat dari proyek energi bisa dirasakan langsung oleh warga terdampak. “Kita harus pastikan bonus produksi dari proyek ini sampai ke masyarakat yang terdampak langsung, bukan hanya ke pemerintah daerah,” tegas Bobby.

Ia juga mengajak media untuk membantu mempromosikan Desa Wogo sebagai destinasi wisata budaya yang ramah dan penuh kehangatan. Pertemuan ditutup dengan suguhan kopi lokal dan umbi-umbian khas kampung, simbol kehangatan dan keterbukaan masyarakat adat Wogo. Harapan mereka sederhana namun bermakna: agar kampung adat tetap lestari, ekonomi masyarakat meningkat, dan dukungan dari berbagai pihak terus mengalir.

JHON SEO

Pilihan Editor: PLN Hidupkan Kembali PLTP Mataloko melalui Geotermal di Ngada