KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa yang kurang memuaskan dengan terkoreksi 0,49% dan ditutup di level 6.881,24 pada akhir perdagangan Rabu (2/7). Sepanjang hari, pergerakan IHSG terpantau konsisten berada di zona merah, mencerminkan sentimen jual yang dominan di pasar.
Menyikapi penurunan ini, Herditya Wicaksana, Analis dari MNC Sekuritas, mengungkapkan bahwa koreksi IHSG tersebut diiringi oleh tekanan jual yang signifikan. Berdasarkan analisis teknikalnya, Herditya memperkirakan bahwa IHSG saat ini berada dalam fase korektif pada bagian dari wave (b) dari wave [b]. Meskipun demikian, ia melihat adanya potensi penguatan bagi IHSG untuk mencapai rentang 6.992-7.050.
Namun, investor perlu mewaspadai skenario alternatif yang berisiko, di mana IHSG berpotensi menguji level support yang lebih rendah, yakni di rentang 6.582-6.721. Lebih lanjut, Herditya juga memproyeksikan level support kritis IHSG berada di angka 6.824 dan 6.752, sementara level resistance yang harus diperhatikan adalah 6.994 dan 7.085. Proyeksi ini menjadi panduan penting bagi investor dalam merumuskan strategi investasi mereka pada perdagangan Kamis (3/7).
Di tengah fluktuasi pasar, Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas turut membagikan rekomendasi saham pilihan yang menarik untuk dicermati pada perdagangan Kamis (3/7). Berikut adalah analisis dan strategi perdagangan untuk beberapa saham unggulan:
1. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
Saham BBNI kemarin hanya mampu menguat tipis 0,25% menuju Rp 4.020, namun pergerakan tersebut masih dibayangi oleh tekanan jual yang kuat. Herditya memprediksi, posisi BBNI saat ini berada dalam fase korektif pada bagian dari wave (c) dari wave [b], mengindikasikan adanya potensi kelanjutan koreksi. Oleh karena itu, strategi buy on weakness direkomendasikan pada rentang harga Rp 3.810-Rp 3.980.
Target harga: Rp 4.210 dan Rp 4.390
Stoploss: Di bawah Rp 3.770
2. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)
Saham BFIN terpantau terkoreksi 1,23% ke level Rp 800, disertai dengan dominasi tekanan jual yang masih kuat. Menurut analisis Herditya, BFIN saat ini berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C, yang menunjukkan kemungkinan saham ini melanjutkan penurunannya. Investor disarankan untuk menerapkan strategi buy on weakness pada area Rp 770-Rp 785.
Target harga: Rp 825 dan Rp 860
Stoploss: Di bawah Rp 750
3. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
Pergerakan saham ENRG kemarin juga melemah 1,20% dan ditutup pada Rp 330, diikuti oleh volume tekanan jual. Analis MNC Sekuritas melihat ENRG sedang berada pada bagian dari wave (4), yang mengindikasikan bahwa saham ini masih berpotensi melanjutkan koreksinya sebelum kembali menguat. Untuk itu, buy on weakness dapat dipertimbangkan pada rentang Rp 302-Rp 322.
Target harga: Rp 360 dan Rp 394
Stoploss: Di bawah Rp 288
4. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
Saham PGEO mengalami koreksi yang cukup signifikan sebesar 1,81% menuju Rp 1.360, di bawah tekanan jual yang persisten. Namun, Herditya optimis bahwa selama PGEO mampu bertahan di atas level 1.265 (sebagai stoploss), posisi saham ini menandai awal dari wave 5 dari wave (1), menunjukkan potensi kenaikan ke depan. Oleh karena itu, speculative buy direkomendasikan pada harga Rp 1.300-Rp 1.350.
Target harga: Rp 1.460 dan Rp 1.505
Stoploss: Di bawah Rp 1.265