
MENTERI Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyambangi kantor Kementerian Pekerjaan Umum untuk bertemu dengan Menteri PU Dody Hanggodo. Purbaya mengatakan, kunjungan ini dalam rangka safari anggaran kementerian/lembaga guna memastikan anggaran pemerintah dibelanjakan dengan baik.
Kementerian PU merupakan salah satu K/L dengan penyerapan anggaran terendah per September, yaitu Rp 41,3 triliun atau setara 48,2 persen dari outlook Rp 85,7 triliun.
Usai bertemu dengan Dody, Purbaya menilai bahwa langkah-langkah yang dilakukan Kementerian PU untuk mempercepat realisasi anggaran sudah baik. Beberapa di antaranya pembangunan irigasi dan jalan.
“Kelihatannya langkahnya sudah cukup bagus sehingga akhir tahun mungkin 94 persen atau lebih bisa diaerap,” kata Purbaya di kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.
Purbaya mengakui salah satu penyebab keterlambatan penyerapan anggaran Kementerian PU adalah pemblokiran anggaran yang sempat dilakukan pada awal tahun dalam rangka efisiensi. Sehingga ketika anggarannya dibuka lagi, perlu waktu untuk memulai kembali proyek-proyek yang sudah direncanakan. Namun, menurut Purbaya, saat ini semua blokir anggaran telah dibuka.
Menteri PU Dody Hanggodo menyebutkan proyek-proyek yang akan dipercepat adalah proyek yang sebelumnya sudah direncanakan oleh kementerian. Menurut dia, sejauh ini proyek-proyek tersebut belum berjalan 100 persen. “Secara fisik belum mulai jalan, tapi sudah terkontrak. Kami kejar agar bisa cepat, mudah-mudahan awal November sudah mulai jalan semua,” ucapnya.
Kementerian Keuangan mencatat ada tiga kementerian/lembaga dengan penyerapan anggaran di bawah 50 persen sampai dengan 30 September 2025. Ketiga K/L itu adalah Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kementerian Pertanian.
“Beberapa K/L dengan anggaran besar kami catat pergerakannya masih di bawah 50 persen,” kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN Kita di kantor Kementerian Keuangan, Selasa, 14 Oktober 2025. Berdasarkan paparan Suahasil, BGN menjadi lembaga dengan serapan terendah, yaitu sebesar Rp 19,7 triliun atau setara 16,9 persen dari outlook Rp 116,6 triliun.
Berikutnya, serapan anggaran Kementerian Pertanian menyerap baru mencapai Rp 9 triliun atau setara 32,8 persen dari outlook Rp 27,3 triliun. Sedangkan serapan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum baru mencapai Rp 41,3 triliun atau setara 48,2 persen dari outlook Rp 85,7 triliun.
Pilihan Editor: JICA: Proyek Infrastruktur Tetap Signifikan bagi Indonesia
