Pemerintah menunjukkan komitmen kuatnya untuk terus mendorong transisi ke kendaraan ramah lingkungan. Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, memastikan program insentif bagi pembelian sepeda motor listrik akan dilanjutkan pada Agustus 2025, dengan nilai total subsidi yang dipastikan tetap sama. Pernyataan ini disampaikan Faisol kepada awak media di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu, 2 Juli 2025.
Faisol lebih lanjut mengungkapkan bahwa anggaran subsidi untuk sepeda motor listrik tahun 2025 sebesar Rp250 miliar telah mendapatkan persetujuan langsung dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani. “Rapat terakhir secara langsung disetujui sebenarnya oleh Bu Menkeu (Sri Mulyani). Waktu itu cari angka (besaran subsidi) berapa, terus ada atau tidak (anggarannya),” jelas Faisol, menegaskan dukungan penuh dari Kementerian Keuangan terhadap inisiatif ini.
Meskipun demikian, terkait skema pemberian subsidi, Faisol belum dapat memberikan kepastian. Ia tidak memastikan apakah skema akan mengalami perubahan dari potongan subsidi sebesar Rp7 juta per unit kendaraan, atau justru disamakan dengan pemberian insentif Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP). Proses diskusi mengenai skema subsidi ini masih terus bergulir di kalangan pemerintah.
Sebagai bagian dari pembahasan yang lebih luas, pemerintah juga berencana menggelar rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk memfinalisasi rincian terkait subsidi sepeda motor listrik. Langkah ini menunjukkan upaya holistik pemerintah dalam menyelaraskan kebijakan insentif kendaraan listrik.
Di sisi lain, insentif untuk mobil listrik dilaporkan masih tetap berjalan. Namun, Faisol belum bisa memastikan kelanjutan insentif ini dalam jangka panjang. “Kita lihat karena kita kan sudah memproduksi baterai nih, apakah dengan produksi baterai itu mempengaruhi nanti kebijakan subsidi atau tidak,” ujarnya, menyoroti potensi dampak dari kapasitas produksi baterai domestik terhadap kebijakan insentif ke depan.
Faisol juga menambahkan bahwa secara umum, industri otomotif saat ini sedang mengalami tekanan penjualan, meskipun ada sedikit peningkatan dari awal tahun, namun kondisinya masih terbilang landai. Oleh karena itu, harapan besar ditumpukan pada pameran otomotif bergengsi, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), yang akan diselenggarakan mulai akhir Juni hingga awal Agustus 2025. Pameran ini diharapkan dapat menstimulus penjualan kendaraan dan memberikan dorongan positif bagi pasar otomotif nasional.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah mengindikasikan bahwa skema insentif motor listrik untuk tahun ini akan berupa subsidi pajak ditanggung pemerintah (DTP). Inisiatif ini merupakan bagian integral dari lima paket stimulus ekonomi yang lebih besar. Paket stimulus tersebut mencakup diskon tarif listrik, PPN DTP untuk pembelian properti dan otomotif, PPN BM DTP untuk otomotif, kendaraan listrik dan hibrida, subsidi pajak DTP untuk motor listrik, serta PPh DTP bagi sektor padat karya, menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui berbagai sektor strategis.