Gadai BPKB

4d21e08b3fe069569820253ec7eda74c

Bos Danantara: Lebih dari 200 Investor Melirik Proyek Waste to Energy

AA1P6XtU

CHIEF Executive Officer Danantara Rosan Perkasa Roeslani menyatakan sebanyak lebih dari 204 investor asing dan lokal yang tertarik pada proyek pengolahan sampah menjadi listrik atau waste to energy. “Kita kan sudah membuka proses (tender) dan yang masuk sebenarnya lebih dari 204,” katanya di kantor Kementerian Koordinator Pangan, di Jakarta pada Jumat, 24 Oktober 2025.

Rosan menyatakan saat ini Danantara masih menyeleksi investor yang hendak bergabung dalam proyek tersebut. Ia menargetkan proses seleksi bisa rampung pada November 2025

Setelahnya, Rosan mengatakan Danantara akan melakukan bidding dengan investor. Dengan demikian, ia menargetkan proses tender bisa selesai pada awal 2026. “Jadi memang tugas kami ini kita mengundang investor,” kata dia. Namun Rosan mengaku tidak mempermasalahkan jika tidak ada investor yang terlibat dalam proyek ini. “Kalaupyn tidak ada investor yang masuk. Kami tetap akan laksanakan program ini.”

Adapun proyek yang dikelola Danantara dan kementerian/lembaga ini bertujuan mengolah 1.000 ton sampah per hari menjadi listrik untuk 20 ribu rumah tangga se-Indonesia.

Rosan mengatakan pemerintah sepakat untuk membangun fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) di tujuh lokasi. Wilayah tersebut adalah Bali, Yogyakarta, Bogor, Tangerang, Semarang, Bekasi, dan Medan. Pemilihan tujuh lokasi itu, kata Rosan, berdasarkan pertimbangan kesiapan jumlah sampah dan lahan.

Ia menyatakan proses pembangunan akan dilakukan pada Maret 2026. Rosan menargetkan pembangunan tujuh fasilitas PSEL bisa dilakukan serentak. Namun, tentunya dengan kesiapan daerah masing-masing.

Rosan menyatakan Danantara akan menjadi pemegang saham di semua proyek waste to energy. “Untuk memastikan bahwa proyek itu berjalan dengan baik dan benar,” ujar dia.

Ia menjelaskan sebenarnya proses pengolahan sampah menjadi energi bukanlah hal baru. Negara lain seperti Cina, Jepang, dan Singapura, kata Rosan, sudah menjalankan proyek serupa.

Selain memasok kebutuhan listrik, Rosan berharap proyek ini perlahan bisa menurunkan jumlah sampah yang menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA). “Contohnya di (TPA) Bantar Gebang, kan ada 55 juta ton pada saat ini. Nanti itu pun kita akan olah. Jadi harapannya nanti itu juga lama-lama hilang,” kata dia.

Pilihan Editor: Risiko Warga Negara Asing Menjabat Direksi BUMN