
SATU unit mobil Wuling Mitra EV tipe minibus dengan desain untuk operasional angkutan kota (angkot) parkir di area ATMAterra, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Kendaraan listrik warna putih tersebut dipamerkan dalam acara MOV-E: Moving Cities the Electric Way, untuk memperkenalkan model kendaraan listrik komersial yang sedang diuji coba pada layanan Mikrotrans oleh PT Transjakarta.
“Ada dua unit, lagi tes jalan 2-3 bulan,” kata seorang Konsultan Pemasaran Wuling Dede Irawadi saat ditemui di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, Sabtu, 1 November 2025.
Dede menjelaskan, Mitra EV adalah model yang dibuat khusus untuk pelaku usaha dalam menopang aktivitas bisnis di Indonesia. Kendaraan dengan transmisi matik itu juga dibuat sebagai penawaran terhadap pemerintah daerah, khususnya Jakarta, dalam meremajakan armada angkot Mikrotrans.
Mobil ini saat uji coba di jalan sempat terekam oleh warganet, seperti yang diabadikan oleh akun Instagram @indra_fathan pada 24 September 2024. Armada yang dioperasikan berwarna putih, namun telah dimodifikasi dengan ditambahkan stiker bertuliskan “Electric Vehicle” di bodi belakang, kanan, dan kiri, serta penempatan sign box di bagian atas.
Dede belum mendapatkan informasi pasti berapa unit yang diminati oleh PT Transjakarta untuk operasional Mikrotrans. Tetapi sudah ada badan usaha dan instansi yang berminat untuk pengadaan kendaraan operasional. “Yang pasti sudah ada minat dari Polri sama PT Pos Indonesia. Polri 40 unit,” tuturnya.
Selama uji coba, mobil ini menyesuaikan rute yang sekiranya bisa dilalui saat operasional penuh. Pasalnya, layanan mikrotrans telah menempuh berbagai jalan di ibu kota hingga jalan kecil yang dekat dengan permukiman padat penduduk.
Dimensi mobil Wuling Mitra EV tampak lebih luas daripada yang saat ini dioperasikan untuk Mikrotrans, seperti Daihatsu Gran Max dan Suzuki Carry. Mobil buatan perusahaan asal Cina itu memiliki dimensi 5.010 x 1.800 x 1.960 milimeter, dengan volume 6,5 meter kubik.
Berdasarkan pantauan Tempo, pintu depan dan belakang Mitra EV dibuka dengan pintu engsel samping atau side-hinger door, sedangkan bagian samping dibuka menggeser ke belakang atau sliding door. Tempat duduk penumpang di belakang juga lebih lega, sehingga meminimalisir potensi beradu dengkul dengan penumpang lain ketika duduk saling berhadapan.
Dede mengatakan mobil ini tersedia dalam dua varian dengan perbedaan ada yang mampu menempuh jarak 300 kilometer dan 400 kilometer dalam sekali pengisian. Kapasitas baterainya tersedia dua varian, yaitu 41,9 kWh (long range) dan 56,2 kWh (premium range), dengan sistem pengisian cepat menggunakan standar Combined Charging System Type 2 (CCS2). Waktu pengisiannya dari 30-80 persen memakan waktu sekitar 30 menit.
“Untuk yang jarak tempuh 300 kilometer harganya Rp 348 juta, jarak 400 kilomerer Rp 378 juta,” ucapnya.
Harga tersebut belum termasuk permintaan tambahan yang memerlukan modifikasi armada. Setiap pembeli pun bisa menentukan sendiri desain karoseri armadanya untuk penyesuaian operasional.
Sebelumnya, Wuling Motors memperkenalkan Mitra EV kepada publik pada 11 Juli 2025. Selain tipe Mini Bus, ada juga Blind Van yang harganya lebih murah. Mobil Mitra EV ditujukan bagi pelaku usaha, fleet operator, dan penyedia layanan logistik di Indonesia.
“Wuling Mitra EV memadukan aspek fungsional yang tinggi, efisiensi dan juga dibekali desain serta fitur modern.” ujar Marketing Operation Director Wuling Motors Ricky Christian dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 11 Juli 2025.
Pilihan Editor: Siapa PT TMI yang Mengenalkan Mobil Listrik Nasional i2C
