Gadai BPKB

03f35e72132990fc9c3492035528fd3f

Survei Celios: Mayoritas Responden Terbebani Pajak dan Pungutan

AA1OKRFb

HASIL survei Evaluasi Kinerja Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran yang dirilis oleh Center of Economic and Law Studies (Celios) mengungkapkan bahwa 53 persen masyarakat umum menilai bantuan atau program ekonomi pemerintah selama satu tahun terakhir tidak berpengaruh. Adapun survei ini melibatkan 1.338 responden secara nasional baik di wilayah pedesaan, pinggiran kota, hingga perkotaan.

“Dari 1.338 responden, banyak sekali yang menjawab tidak berpengaruh, yaitu sebanyak 53 persen responden,” ucap peneliti Celios Bakhrul Fikri dalam konferensi pers daring pada Ahad, 19 Oktober 2025. Sementara itu, 25 persen responden menjawab membantu; 14 persen menjawab sangat membantu; 4 persen menjawab membebani; dan 3 persen menjawab sangat membebani.

Celios juga menanyakan persepsi publik terhadap kondisi ekonomi rumah tangga dibandingkan tahun lalu. Hasilnya, 45 persen menjawab sama saja; 28 persen menjawab lebih baik; dan 27 persen menjawab lebih buruk. Kemudian terkait dengan bidang ketenagakerjaan, khususnya kebijakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran dan membuka lapangan kerja, sebanyak 33 persen responden menilai kinerja pemerintahan buruk. Sedangkan 26 persen menjawab cukup; 17 persen menjawab sangat buruk; 13 persen menjawab baik; dan 11 persen menjawab sangat baik.

Penilaian terakhir di bidang ekonomi adalah tentang kebijakan pajak dan pungutan pemerintah saat ini. “Dari 1.338 responden, mayoritas yaitu 84 persen menjawab mereka sangat merasa terbebani atau merasa keberatan dengan pemberlakuan kebijakan pajak dan juga pungutan pemerintah yang dilakukan saat ini,” kata Fikri.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim ekonomi Indonesia tetap tumbuh di tengah ketidakpastian global. Airlangga memaparkan sejumlah indikator makroekonomi selama satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Menurut Airlangga, pada semester I 2025, serapan tenaga kerja mencapai 1,2 juta jiwa. Kemudian dari segi kesejahteraan sosial, kata dia, angka kemiskinan turun ke level 8,47 persen dan merupakan posisi terendah dibandingkan periode sebelumnya.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu juga menyebutkan bahwa pemerintah telah meluncurkan program stimulus di semester I dengan nilai Rp 61 triliun. “Dan tentunya itu juga menstimulasi konsumsi dan pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama yang lalu,” kata kata Airlangga dalam acara Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.

Pilihan Editor: Kaji Peluang Penurunan PPN, Purbaya: Harus Hati-hati