Gadai BPKB

e1fbb1e445fc39bf5b4c59017943c106

Solo Investment Forum 2025 tawarkan 20 aset strategis

AA1ScHet

GELARAN Solo Investment Forum atau SIF 2025 yang berlangsung di Hotel Swiss-Belinn Saripetojo, Solo, Jawa Tengah, Jumat, 12 Desember 2025 menawarkan tiga festival utama, yakni Festival Aset, Festival Anggaran, dan Investment Clinic.

SIF merupakan rangkaian agenda bisnis yang diklaim paling komprehensif untuk melihat arah ekonomi Kota Solo tahun depan. Tiga festival utama disiapkan menjadi ruang temu para pelaku usaha, investor, akademisi, hingga masyarakat umum yang ingin memahami peluang pengembangan usaha di Solo.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah atau BPKAD Solo Sri Hastuti menjelaskan Festival Aset menjadi salah satu agenda yang paling diminati. Di sini, Pemerintah Kota atau Pemkot Solo, BUMD, BUMN, dan pelaku swasta memamerkan aset-aset potensial yang bisa digarap untuk investasi.

“Investor bisa memanfaatkan aset daerah untuk membuka usaha. Seluruh proses tindak lanjut akan dilakukan melalui lelang elektronik bekerja sama dengan KPKNL,” ujar Sri Hastuti di sela-sela acara.

Ia menambahkan setiap aset akan dinilai oleh tim independen agar prosesnya transparan. Masyarakat juga bisa memantau seluruh tahapan dan memberikan masukan.

Selain menawarkan aset, Pemkot Solo juga membuka Investment Clinic, ruang konsultasi bagi calon investor untuk membahas regulasi, teknis perizinan, hingga peluang bisnis sektor tertentu.

“Tujuannya agar ada kesepahaman yang sama antara investor dan regulator, sehingga investasi tidak hanya mudah, tapi juga pasti,” ujarnya.

Dengan gabungan pameran aset, paparan kebijakan anggaran 2026, dan layanan konsultasi investasi langsung, SIF 2025 digadang sebagai forum paling strategis bagi investor yang ingin masuk ke Solo.

“Event ini kami harapkan dapat menjadi pengungkit peningkatan pendapatan daerah sekaligus membuka lapangan kerja baru,” ujar Sri Hastuti.

Bagi masyarakat umum dan pelaku usaha, SIF 2025 menjadi sudut pandang terbaru tentang bagaimana Solo memposisikan diri sebagai kota ramah investasi dan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Wali Kota Solo Respati Ardi mengatakan forum ini menjadi momentum penting untuk menarik investasi baru. Setidaknya ada 20 titik aset idle di tengah kota yang ditawarkan dalam bentuk kerja sama pemanfaatan.

“Ada bekas gedung SD, kantor lama Pemkot, hingga lahan-lahan strategis yang selama ini tidak termanfaatkan. Semua kami buka untuk dikerjasamakan, termasuk skema lelang hak guna,” kata Respati.

Respati menekankan investasi dibuka untuk berbagai sektor, selama sejalan dengan RDTR Kota Solo. Pihaknya akan mendukung penuh.

“Boleh untuk pendidikan, franchise kuliner, area komersial. Yang jelas tidak mungkin untuk industri berat. Sepanjang feasibility study bagus dan sesuai aturan, kami akan dukung penuh,” ucap dia.

Respati memastikan Pemkot Solo akan menyelesaikan seluruh proyek strategis tahun ini untuk memperbaiki layanan publik dan mempercepat pertumbuhan ekonomi kota.

SIF 2025 juga menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan regional sebagai pembicara kunci, antara lain Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, dan pengusaha nasional Sandiaga Uno.

Di bidang akademik dan kebijakan, hadir pula Rektor Universitas Muhammadiyah PKU Solo Weni Hastuti, peneliti Ginanjar Rahmawan, perwakilan Kementerian Investasi Dedi Latip, dan ekonom LPS Muhammad Rifqi.

Pilihan Editor: Cerita di Balik Wajib Penempatan DHE di Bank Milik Negara