Gadai BPKB

f7a9584abcb93b69a5bc0eece64801f5

Saham Global Anjlok: Tenggat Tarif Trump Hantui Pasar!

AA1HYpqW

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar saham global menunjukkan tren pelemahan signifikan pada Jumat (3/7/2025), dengan sebagian besar indeks saham dunia mencatat penurunan. Kondisi ini mencerminkan kegelisahan investor yang menantikan berakhirnya tenggat waktu pemberlakuan tarif impor Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan pada pekan depan.

Di Eropa, sentimen negatif terlihat jelas. Indeks DAX Jerman melemah 0,8 persen menjadi 23.730,61, sementara CAC 40 Paris turun 1,1 persen ke level 7.666,91. Tak ketinggalan, FTSE 100 Inggris terkoreksi 0,4 persen, mencapai 8.790,21.

Fluktuasi serupa juga mewarnai bursa Asia. Meskipun Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,1 persen ke posisi 39.810,88, pelemahan justru mendominasi kawasan ini. Indeks KOSPI Korea Selatan anjlok 2 persen menjadi 3.054,28, dan Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,6 persen ke angka 23.916,06. Di tengah gelombang penurunan, Shanghai Composite Tiongkok justru berhasil menguat 0,3 persen, ditutup pada 3.472,32.

Baca juga: Investor Siaga Jelang Tenggat Tarif AS, Pasar Tunggu Keputusan Trump

Sementara itu, performa beragam juga terlihat di pasar lainnya. S&P/ASX 200 Australia terpantau naik 0,1 persen ke level 8.603,00, namun Sensex India melemah tipis 0,1 persen menjadi 83.148,45.

Fenomena lesunya pasar Asia ini menjadi sorotan Stephen Innes, mitra pengelola di SPI Asset Management. Menurutnya, kondisi tersebut berbanding terbalik dengan indeks saham AS yang terus melanjutkan reli positif. Stephen menjelaskan, “Suasana di Asia jauh lebih tidak meriah. Alasannya? Kegelisahan yang tak asing dan tak tertahankan setiap kali Trump mendekati pemicu tarif.”

Lebih lanjut, Mizuho Bank Ltd. mengungkapkan bahwa beberapa negara mitra dagang AS kemungkinan besar telah menerima surat dari Presiden Donald Trump, yang berisi keputusan akhir mengenai tarif. Pengumuman resminya bahkan bisa saja terjadi paling cepat pada Jumat kemarin. Oleh karena itu, Mizuho secara khusus mengingatkan negara-negara tersebut untuk bersiap menghadapi potensi volatilitas pasar yang tinggi.

Di sisi lain samudra, pasar saham AS justru menunjukkan kekuatan luar biasa. Pada Kamis (2/7/2025), indeks S&P 500 melonjak 0,8 persen, mencetak rekor tertinggi keempat dalam lima hari perdagangan. Dow Jones Industrial Average juga menguat 344 poin atau 0,8 persen, diikuti oleh Nasdaq yang naik 1 persen. Tren positif ini menegaskan dominasi Wall Street dalam beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Lonjakan Saham Nvidia Nyaris Salip Apple, Wall Street Cetak Rekor Beruntun

Konteks di balik ketegangan pasar global ini adalah kebijakan tarif yang telah ditunda oleh Trump. Sejak April 2025, Presiden Trump menunda pemberlakuan tarif impor terhadap lebih dari 100 negara, memberikan ruang negosiasi selama 90 hari. Namun, masa tenggat krusial tersebut akan berakhir pada Selasa, 8 Juli 2025, atau Rabu waktu AS. Jika kesepakatan tidak tercapai hingga batas waktu tersebut, maka tarif impor akan secara otomatis berlaku sesuai dengan kebijakan Trump yang telah ditetapkan, berpotensi memicu gejolak lebih lanjut di pasar global.