Gadai BPKB

93c41d3430d9aeb0d1641805f893c158

Per Suspensi Motor: Ori vs Aftermarket, Mana Lebih Aman?

JAKARTA, KOMPAS. com – Fenomena modifikasi suspensi motor bergaya downsize kini semakin diminati, khususnya di kalangan pengendara motor matik remaja. Tren modifikasi ini menonjolkan tampilan kendaraan yang lebih rendah dan minimalis, menciptakan posisi berkendara yang lebih ceper sekaligus memberikan kesan sporty dan agresif.

Dalam proses modifikasi downsize ini, salah satu komponen krusial yang kerap menjadi fokus perhatian adalah per sokbreker. Banyak pemilik motor dihadapkan pada pilihan sulit: apakah akan mempertahankan per orisinal (OEM) bawaan pabrik yang sudah teruji, atau justru menggantinya dengan per aftermarket yang menjanjikan tampilan berbeda.

Lantas, di antara kedua pilihan tersebut, mana yang seharusnya menjadi prioritas untuk menunjang estetika motor tanpa mengorbankan aspek kenyamanan dan keamanan berkendara?

Baca juga: Pengalaman Pemilik Wuling Almaz 2022: Kelebihan dan Kekurangan

Menurut Alfian, kepala mekanik di Meruya Jaya, sebuah bengkel spesialis shockbreaker yang berlokasi di Kembangan, Jakarta Barat, bagi para pemilik motor yang berniat melakukan modifikasi downsize, ia sangat menyarankan untuk tetap menggunakan per orisinal atau bawaan pabrik.

Per ori itu memiliki karakteristik yang lebih lentur dan kemampuan meredam guncangan yang optimal. Sehingga, saat motor menghadapi benturan atau melewati jalan tidak rata, per dapat bekerja dengan efektif dan kembali ke posisi semula,” jelas Alfian, dalam wawancara dengan Kompas.com pada Kamis (3/7/2025).

Berbeda dengan per orisinal, Alfian menjelaskan bahwa per aftermarket umumnya memiliki karakter yang cenderung lebih kaku. Kekakuan ini berdampak langsung pada kualitas redaman, menyebabkan bantingan yang terasa keras dan kurang presisi saat berkendara.

Baca juga: Hindari Kecelakaan dengan Memahami Blind Spot Truk

Per aftermarket memang terasa aman untuk pemakaian awal, mungkin dalam satu minggu hingga dua bulan. Namun, setelah periode tersebut, keamanannya bisa menurun. Karena karakter yang kaku, tekanan berkelanjutan akan membuat per semakin ‘ciut’ atau memendek secara permanen, sehingga tidak lagi optimal dalam menopang beban dan meredam guncangan,” imbuh Alfian, memperingatkan potensi kerusakan jangka panjang.

Mengingat hal tersebut, para pemilik kendaraan yang tertarik dengan modifikasi downsize sangat disarankan untuk mengambil keputusan bijak dalam memilih jenis per. Pilihan yang tepat tidak hanya menjamin kenyamanan optimal selama berkendara, tetapi juga krusial untuk menghindari potensi kerusakan pada komponen suspensi dan bagian motor lainnya akibat penggunaan per yang tidak sesuai standar.