
PT PERTAMINA Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah yang meliputi wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam dan cuaca ekstrem selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Langkah ini dilakukan untuk memastikan distribusi energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM), tetap aman dan lancar di seluruh wilayah operasional, termasuk daerah yang berpotensi mengalami keterisolasian akibat bencana.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, mengatakan kesiapsiagaan ini dilakukan sebagai respons atas meningkatnya risiko cuaca ekstrem yang kerap terjadi pada akhir tahun. Menurut dia, Pertamina telah melakukan koordinasi lintas instansi sejak dini guna mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk yang dapat mengganggu distribusi energi.
“Kami aware terhadap situasi kebencanaan yang mungkin terjadi. Karena itu, kami berkoordinasi dengan Pangdam TNI untuk menyiapkan sarana dan fasilitas pendukung apabila ada wilayah yang terisolasi,” kata Taufiq kepada wartawan di Sragen, Jawa Tengah, pada Selasa, 23 Desember 2025.
Ia menjelaskan, salah satu wilayah yang menjadi perhatian khusus adalah kawasan kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Wilayah tersebut rawan terdampak cuaca buruk dan gelombang tinggi yang berpotensi menghambat operasional kapal distribusi BBM. Untuk itu, Pertamina menyiapkan skema mitigasi khusus agar pasokan energi ke wilayah kepulauan tetap terjaga.
“Untuk saudara-saudara kita di Karimunjawa, kami sudah menyiapkan mitigasi dengan berkoordinasi bersama Danlanal di Semarang. Nantinya, mobil-mobil tangki akan diangkut menggunakan kapal perang untuk mendistribusikan BBM ke kepulauan di wilayah Jawa Tengah,” tuturnya.
Selain menyiapkan skema distribusi alternatif, ia mengatakan Pertamina Patra Niaga juga memperkuat kesiapsiagaan internal melalui simulasi keadaan darurat. Taufiq mengungkapkan, simulasi tersebut telah dilaksanakan di Kabupaten Purworejo bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Kegiatan ini bertujuan untuk menguji kesiapan personel serta memastikan pola komunikasi dan koordinasi antarinstansi berjalan efektif ketika terjadi bencana. “Yang terpenting adalah pola komunikasi dan koordinasi. Ketika ada kejadian, semua pihak tidak panik dan sudah tahu harus berkoordinasi dengan siapa serta bagaimana penanganannya,” ujarnya.
Ia menegaskan, berbagai langkah antisipatif tersebut merupakan bentuk komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menjaga keandalan pasokan energi nasional, khususnya selama periode libur akhir tahun yang ditandai dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Pertamina juga berharap upaya ini dapat mendukung keselamatan dan kenyamanan masyarakat selama perayaan Nataru.
Pilihan Editor: Cuaca Ekstrem Membayangi Libur Natal dan Tahun Baru
