
MENTERI Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menargetkan proyek penanganan longsoran di ruas jalan Medan-Berastagi atau Sembahe, di Sumatra Utara rampung pada Desember 2025. “Insya Allah seluruh pekerjaan bisa rampung Desember untuk mendukung lalu lintas Nataru (Natal dan tahun baru),” kata Dody dalam keterangan tertulis, Sabtu, 8 November 2025.
Dody mengatakan ruas jalan Medan–Berastagi memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap longsor akibat kondisi topografi yang curam dengan perbedaan elevasi sekitar 300 meter antara dua wilayah tersebut.
Adapun proyek penanganan longsoran ini dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatra Utara, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU sejak 13 Juni 2025 dengan masa pelaksanaan 365 hari kalender. Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp 21,7 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Trimurti Perkasa.
Lingkup pekerjaan proyek ini meliputi penanganan longsoran di 12 titik yang terdiri dari 10 titik penguatan tebing menggunakan Geomat Tipe III dengan sistem vegetasi. Sementara dua titik lainnya pemasangan jaring kawat kuat tarik tinggi. Selain itu, dilakukan penanaman biji vegetasi dengan teknik taplok dan pemasangan sistem pemantauan CCTV untuk keamanan dan pemantauan kondisi tebing.
Dody mengatakan penanganan pada dua titik dengan kondisi yang dinilai paling kritis menggunakan teknologi baru yang diadopsi dari Eropa untuk meningkatkan stabilitas lereng. “Materialnya memang impor, tapi pelaksanaannya bisa kita kerjakan di Indonesia,” kata dia.
Selain di ruas Medan-Berastagi, Dody menyatakan Kementerian PU terus memantau dan memperkuat tebing-tebing rawan longsor di berbagai wilayah, terutama menghadapi musim hujan akhir tahun. Tujuannya, kata Dody, untuk memastikan jalur nasional tetap berfungsi. “Ruas Medan–Berastagi ini menjadi prioritas karena merupakan urat nadi transportasi dan ekonomi, juga jalur utama wisata,” tutur dia.
Pilihan Editor: Penyebab Bisnis Industri Tekstil Makin Lesu
