
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan merespons pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa soal pembentukan firma penasihat pengelolaan kekayaan swasta bagi kalangan super kaya alias family office. Sebelumnya, Purbaya mengatakan tidak ingin membiayai family office menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Nggak ada yang salah itu (tidak menggunakan APBN). Ya memang nggak ada yang mau dibiayain,” kata Luhut di Hotel JS Luwansa, Kamis (16/10).
Luhut menjelaskan, skema pembiayaan untuk family office nantinya akan bersumber dari investor langsung. Khususnya dari aset orang kaya yang dikelola di family office.
“Dia taruh duitnya di situ, di Indonesia, kita tidak pajakin waktu dia taruh. Tapi waktu dia investasikan proyek-proyek Indonesia, itu yang kita pajakin,” ujar Luhut.
Luhut memastikan Indonesia akan menjamin kerahasian dan keamanannya. Menurutnya, para investor dalam melakukan investasi membutuhkan kepercayaan kepada pemerintah Indonesia.
“Makanya kita harus membuat special economic zone dan juga betul-betul itu berlaku seperti apa yang berlaku di tempat-tempat internasional yang lain karena betul-betul menjamin bahwa uang dia itu tidak hilang,” katanya.
Berpotensi Banyak Peminat
Luhut mengungkapkan family office yang rencananya sudah ia usulkan sejak menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu berpotensi banyak peminatnya.
“(Peminatnya) dari mana saja. Sekarang Singapura mungkin taruh sana. Di Cina, mereka pikir-pikir kenapa nggak di Indonesia, dan seluruhnya. Banyak sekali,” ujar Luhut.
Luhut berharap family office bisa segera terbentuk. Menurutnya dengan adanya Menteri Keuangan yang baru seharusnya bisa mempercepat pembentukan family office.
