
JAKARTA, KOMPAS.com – Danantara akan menjadi pemegang saham atas ketujuh proyek waste to energy (WTE) atau Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
CEO Danantara Rosan Roeslani usai menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, Jakarta, Jumat (24/10/2025).
“Oh iya, iya. Danantara akan menjadi pemegang saham di semua proyek itu ya. Untuk memastikan bahwa proyek itu jalan, jalan dengan baik dan benar,” tegas Rosan.
Pria yang juga merupakan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut menuturkan, sampah yang akan diolah tidak hanya baru, tetapi juga mengambil yang lama.
“Bukan teknologi baru, ini teknologi yang paling latest (terbaru) teknologi lah, yang dimana sudah dipakai di China, di Jepang, di Singapura, dan di negara-negara lainnya,” tambah dia.
Baca juga: Danantara Puji BTN, Kuasai 81,8 Persen KPR Subsidi Nasional
“Dan harapannya kayak TPA-TPA nanti yang menjadi lebih bersih. Misalnya, kayak contohnya nanti di Bantargebang, kan ada 55 juta ton pada saat ini. Nanti, itu pun kita akan olah, jadi harapannya nanti itu juga lama-lama menurun dan lama-lama jadi hilang,” tutur dia.
204 Investor
Rosan menambahkan, 204 investor dari dalam dan luar negeri tertarik untuk ikut dalam tender (lelang) WTE atau PSEL pada November mendatang.
Rosan menambahkan, 204 investor tersebut berasal dari dalam maupun luar negeri.
“Dan prosesnya ini itu untuk seleksinya dan kita mengharapkan di November. November, ya November pertengahan sudah mulai untuk proses bidding-nya. Dan kita nanti akan melakukan, ya prosesnya kurang lebih sampai awal tahun depan lah ya,” tambahnya.
Dia memastikan, proyek tersebut sejatinya tetap dijalankan meskipun ada atau tidaknya investor.
Namun demikian, Danantara memang bertugas untuk menarik para investor dalam proyek WTE.
“Karena, kan semua aturannya sudah jelas gitu ya. Dan tadi sudah diumumkan ada tujuh yang sudah siap tidak hanya dari segi sampah, tapi juga dari segi lahan, dan juga dari segi kesediaan airnya nanti, dan kesediaan listrik,” tambahnya.
Namun, hal yang paling penting adalah terdapat jalur distribusi dari PT PLN (Persero).
“Jadi, itu juga secara komprehensif memang sudah siap untuk dilaksanakan,” tutur dia.
7 Lokasi Groundbreaking WTE
Sementara Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas membeberkan rincian tujuh lokasi yang sudah siap melaksanakan groundbreaking (peletakan batu pertama) WTE.
Baca juga: Danantara Bakal Naikkan Plafon Pembiayaan Rumah Jadi Rp 250 Triliun
Ketujuh daerah tersebut mencakup Provinsi Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bogor, Tangerang Raya, Semarang, Bekasi Raya, serta Medan Raya.
Zulhas menuturkan, Indonesia sebetulnya telah ketertinggalan hingga akhirnya Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
“Sampah yang menimbulkan penyakit itu, melalui Imprez itu, sekarang insyaallah akan berubah menjadi energi listrik, akan menjadi lapangan kerja, dan akan menjadi sumber energi yang terbarukan,” tuntas dia.
