
PT BUMI Resources Tbk. resmi mengakuisisi 100 persen kepemilikan saham di Wolfram Limited, perusahaan pertambangan emas dan tembaga yang berbasis di Australia. Emiten berkode BUMI itu selesai membeli 0,32 persen saham senilai Rp 2,2 miliar Wolfram dari yang sebelumnya 99,68 persen.
Direktur Bumi Resources R.A. Sri Dharmayanti mengatakan perseroannya merogoh Rp 698,9 miliar untuk membeli seluruh saham Wolfram. “Perseroan telah menjadi pemegang 100 persen saham di WFL,” katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin, 10 November 2025.
Sementara itu, Presiden Direktur Bumi Resources Adika Nuraga Bakrie mengatakan akuisisi ini merupakan tindak lanjut dari term sheet agreement yang ditandatangani awal tahun ini. Proses ini juga telah difinalisasi setelah memperoleh persetujuan dari Foreign Investment Review Board (FIRB) di Australia.
Menurut Adika, langkah ini menandai tonggak penting strategi diversifikasi Bumi Resources. Hal ini juga sekaligus memperluas portofolio perusahaan ke sektor mineral strategis dan mineral kritis serta peluang hilirisasi.
“Ekspansi ke mineral strategis dan mineral kritis sejalan dengan tren permintaan global serta memperkuat komitmen kami terhadap pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu, 8 Oktober 2025.
Melalui Wolfram, Bumi Resources memperoleh akses terhadap potensi produksi emas dan tembaga dalam jangka pendek di Negeri Kanguru. Adika berharap aksi korporasi ini dapat berkontribusi positif pada profil pendapatan perusahaan sekaligus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.
Sepanjang semester I 2025, BUMI mencatatkan pendapatan US$ 677,9 juta atau Rp 11,2 triliun (kurs Rp 16.578 per dolar Amerika Serikat). Jumlah ini meningkat 13,8 persen dari pendapatan US$ 595,8 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Bumi Resources mencatatkan laba bersih sebesar US$ 38,6 juta atau Rp 639 miliar. Jumlah ini turun 58,5 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Pilihan Editor: Merger GoTo-Grab Setelah Jaksa Menyelidiki Investasi Telkomsel
