Gadai BPKB

1cb5ee1a39b09e34881aeb0f04653323

Bank Indonesia Tanggapi Peringkat Utang Indonesia versi R&I

AA1NEZEk

LEMBAGA pemeringkat kredit asal Jepang, Rating and Investment Information, Inc. (R&I), mempertahankan peringkat utang atau sovereign credit rating Indonesia BBB+ pada 24 Oktober 2025. Artinya dua tingkat di atas level terendah investment grade (layak investasi) dengan outlook yang stabil.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso menyatakan keputusan ini mencerminkan keyakinan R&I terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang tetap terjaga. “Didukung oleh ekspansi demografi, sumber daya yang melimpah serta sektor industri pengolahan yang bertumbuh,” ucapnya dalam keterangan, Selasa, 28 Oktober 2025.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan peringkat tersebut mencerminkan kepercayaan internasional yang kuat terhadap kondisi makroekonomi di Tanah Air yang solid. Selain itu, stabilitas sistem keuangan terjaga di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global yang berlanjut.

Menurut Perry, diperlukan upaya bersama yang lebih kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sejalan dengan kapasitas perekonomian nasional. “Sinergi yang erat antara Bank Indonesia dengan Pemerintah diharapkan dapat semakin memperkuat persepsi positif terhadap perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Berdasarkan siaran pers yang dirilis R&I 24 Oktober 2025, lembaga tersebut menilai ekonomi Indonesia tetap stabil dengan tingkat inflasi yang terkendali. Rasio utang pemerintah tetap pada level rendah mencerminkan kebijakan fiskal pemerintah yang sesuai dengan aturan fiskal. R&I berpendapat kebijakan fiskal dan moneter dikelola dengan bijak di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Namun, R&I menilai perlu evaluasi lebih lanjut langkah pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan menjaga kondisi fiskal yang tetap sehat dalam jangka menengah.

Lembaga pemeringkat itu memperkirakan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun 2025 akan tumbuh pada kisaran 5 persen. Sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia di atas titik tengah kisaran 4,6–5,4 persen.

Inflasi diprediksi terjaga dalam kisaran target, sementara defisit transaksi berjalan diperkirakan tetap rendah sekitar 1 persen dari produk domestik bruto (PDB). Dari sisi fiskal, pemerintah tetap berkomitmen kuat untuk menjaga defisit fiskal di bawah 3 persen dari PDB.

Pilihan Editor: Jika Utang Dipakai Mendanai Makan Bergizi Gratis