
EMITEN logistik yang mengelola B-LOG, PT Trimitra Trans Persada Tbk, mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 954,4 miliar sepanjang Januari-September 2025. Pendapatan ini meningkat dari Rp 785,3 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Dalam laporan keuangannya di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 28 Oktober 2025, pendapatan B-LOG berasal dari bisnis logistik dan jasa penyimpanan pihak berelasi sebesar Rp 849,8 miliar, sedangkan pendapatan dari pihak ketiga sebesar Rp 104,6 miliar.
Adapun, beban pokok pendapatan B-LOG tercatat sebesar Rp 762,9 miliar. Oleh karena itu, sepanjang Januari-September 2025, B-LOG membukukan laba sebesar Rp 108,9 miliar.
Hingga 30 September 2025, B-LOG memiliki aset sebesar Rp 1,006 triliun. Jumlah ini meningkat dari total aset Rp 716,5 miliar pada Desember 2024. Liabilitas B-LOG tercatat sebesar Rp 421,3 miliar dan ekuitasnya sebesar Rp 585 miliar.
B-LOG resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Kamis, 10 Juli 2025. B-LOG meraup dana segar Rp 140 miliar setelah melepas 563.247.900 saham dengan harga Rp 250 per lembar.
Direktur Utama PT Trimitra Trans Persada Tbk Maickel Tilon mengatakan IPO perseroannya ini merupakan langkah memperkuat posisi B-LOG di industri logistik.
“Melalui IPO ini, kami berharap dapat memperkuat jaringan distribusi dan menambah kapasitas gudang kami, terutama untuk melayani kebutuhan pasar baru di Indonesia,” ujarnya saat pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, pada Kamis, 10 Juli 2025, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Maickel mengatakan dana ini digunakan untuk memperkuat kapabilitas dan infrastruktur perseroan serta meningkatkan pelayanan secara optimal dalam memenuhi permintaan pasar, khususnya di sektor logistik dan pergudangan yang terintegrasi.
Sebanyak 67 persen dari dana yang diperoleh digunakan untuk menambah modal anak perusahaan PT Simpan Sini Aja (SSA) yang bergerak di sektor pergudangan, termasuk pembangunan tiga gudang berpendingin di Tangerang, Pontianak, dan Makassar.
Sementara itu, 33 persen dana IPO lainnya dialokasikan untuk membeli 75 hingga 100 unit kendaraan yang akan memperkuat armada kendaraan jenis light truck (tipe cold dan dry), guna mendukung ekspansi bisnis perseroan.
Pilihan Editor: Janji Kertajati Akankah Bertaji
