Gadai BPKB

6a2947bc53089a2cb775a1b3d3cc5047

Kementerian Komunikasi bantah terlambat beri bantuan internet di lokasi bencana

AA1S4BNw

KEMENTERIAN Komunikasi dan Digital membantah terlambat memberikan bantuan internet di daerah terdampak banjir dan longsor Sumatera akhir November 2025.

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Digital Fadhilah Mathar mengatakan ketika itu pemerintah fokus pada pemberian konektivitas internet dibandingkan sosialisasi. “Kami bukan terlambat, bahkan lebih cepat dibandingkan itu,” katanya kepada awak media di Cikarang, Jawa Barat, Rabu, 10 Desember 2025.

Fadhilah mengatakan kementeriannya telah memulihkan akses internet di 402 lokasi dari 602 titik terdampak di Sumatera. Dari jumlah itu, kata dia, telah dipakai oleh masyarakat. “Itu juga sudah dipakai oleh masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya, perusahaan internet satelit milik SpaceX, Starlink, pada akhir November 2025 mengumumkan bahwa perusahaannya menggratiskan layanan internet baru maupun pelanggan lama di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Starlink juga bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mempercepat penyebaran terminal dan memulihkan konektivitas di wilayah tersebut.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan kerusakan Base Transceiver Station (BTS) mencapai titik terparah pada 2 Desember 2025. Namun, kebutuhan telekomunikasi di area bencana Sumatera, termasuk yang terdampak tanah longsor, bisa disokong dengan internet darurat.

“Konektivitas sementara melalui satelit, kami deploy (tempatkan) di wilayah-wilayah yang terdampak,” ujar Meutya pada Kamis, 4 Desember 2025, dikutip dari keterangan tertulis.

Beberapa layanan yang merambah ke area bahala, kata dia, antara lain SATRIA-1, internet satelit Starlink, serta layanan satelit mandiri PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN). “Kami masih melihat di mana (wilayah) nanti diperlukan untuk bantuan satelit,” tutur Meutya.

Komdigi sebelumnya sudah menyediakan 10 titik layanan internet darurat berbasis satelit SATRIA-1. Menurut Meutya, perangkat warga di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara dapat kembali terhubung ke internet meski infrastruktur konektivitas lokal sedang terganggu. Teknologi seperti SATRIA-1 memang dirancang menjangkau wilayah 3T dan daerah yang sulit diakses.

Defara Dhanya berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Berbagai Cara Memitigasi Bencana Secara Tepat