
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN tengah menjajaki kerja sama strategis terbaru dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo khususnya dalam pengembangan sistem penyimpanan energi baterai atau battery energy storage system (BESS).
General Manager PLN UIW Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng & DIY), Bramantyo Anggun Pambudi mengemukakan hal itu saat sesi wawancara di sela-sela gelaran EL-SEMAR CONNECT #13 – Seminar Nasional & EV Experience Day yang diselenggarakan Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik UNS Solo, Selasa, 2 Desember 2025.
“Pada 14 November lalu, PT PLN Persero mengunjungi Unit Baterai Lithium UNS untuk membahas potensi kolaborasi dalam pengembangan teknologi yang diyakini akan menjadi tulang punggung transisi energi nasional,” ujar Bramantyo kepada wartawan.
Menurut dia, BESS akan memerankan peran penting pada transisi energi Indonesia ke depan khususnya untuk 2060 Net Zero Mission. Ia menilai UNS atau akademisi berperan sangat penting untuk memunculkan ide-ide atau inovasi-inovasi prototipe-prototipe yang akan dapat diimplementasikan sehingga itu bisa mendorong terjadinya karya baru untuk Indonesia. “PLN melihat inovasi yang dikembangkan UNS, termasuk sistem baterai berskala kecil dan menengah. Berbagai terobosan akan sangat bermanfaat bagi masyarakat,” kata Bramantyo.
PLN juga mendorong adanya hilirisasi di sisi ketenagalistrikan. Jika memang ke depan kompetensi kapabilitas nasional ini meningkat di sisi industri baik itu industri EV maupun industri pertambangan, maka menurutnya, PLN akan selalu siap mensupport kebutuhan daya listrik tersebut dan agar produk dari industri tersebut dapat bersaing di pasar.
“Dari PT PLN (Persero), kami berkomitmen dalam ekosistem kendaraan listrik. Untuk itu kami hadir di sini, bersama civitas akademika UNS, untuk membuktikan implementasi komitmen tersebut,” ujar Bramantyo.
PLN, kata Bramantyo, memastikan upaya akselerasi dilakukan secara masif melalui berbagai kebijakan dan regulasi pendukung. Salah satunya adalah pemberian diskon 30 persen untuk pengisian daya mobil listrik pada pukul 22.00 hingga 05.00 pagi. “Kami berharap kebijakan ini dapat merangsang pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.”
Saat ini penggunaan kendaraan listrik di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri menunjukkan tren meningkat. Hingga 2025, total konsumsi energi listrik untuk kendaraan listrik di wilayah tersebut mencapai 16 GWh, dengan 308 unit SPKLU telah beroperasi. “Setiap SPKLU rata-rata digunakan 15 hingga 20 kali pengecasan per hari. Ini menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap kendaraan listrik, terutama roda empat, terus bertumbuh,” kata Bramantyo.
Dukungan terhadap penguatan ekosistem kendaraan listrik juga datang dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia atau AISMOLI. Perwakilan AISMOLI, Sripeni Inten Cahyani menyampaikan apresiasi atas sinergi akademisi dan korporasi yang dinilai penting dalam percepatan transisi energi.
“Populasi Indonesia memiliki 160 juta kendaraan, dan sebanyak 140 juta di antaranya adalah sepeda motor. Kondisi ini membebani keuangan negara melalui impor BBM, subsidi, dan kompensasi BBM,” ujar Sripeni.
AISMOLI menilai konversi motor BBM ke motor listrik menjadi salah satu langkah paling strategis untuk mengurangi beban tersebut. Sedangkan untuk transisi energi tidak hanya bisa dilakukan oleh korporasi besari melainkan juga setiap individu.
“Transisi energi tidak hanya bisa dilakukan oleh korporasi besar. Setiap individu pemilik motor BBM bisa langsung berkontribusi dengan mengonversi motornya menjadi motor listrik. Ini bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan kondisi keuangan negara,” katanya.
EL-SEMAR CONNECT #13 menjadi ruang pertemuan penting untuk memperkuat sinergi tersebut. Kegiatan itu menghadirkan edukasi publik, demonstrasi teknologi, dan pengalaman langsung melalui EV Experience Day. Dengan dukungan industri, akademisi, serta masyarakat, ekosistem kendaraan listrik diharapkan semakin berkembang dan memberikan manfaat luas bagi bangsa.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, Dody Ariawan menyebut dukungan PLN kepada UNS sangat besar terutama dari fasilitas di antaranya untuk riset hingga pendanaan bagi mahasiswa dan dosen.
Pilihan Editor: Perlahan Digeser Baterai Alternatif
