
KEMENTERIAN Pariwisata optimistis kinerja sektor pariwisata akan meningkat pada triwulan IV karena ditopang momen libur natal 2025 dan tahun baru 2026 (nataru). Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan data statistik pada kuartal III dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kenaikan secara tahun ke tahun, serta pemerintah menyediakan insentif perjalanan wisata melalui diskon transportasi darat, laut, dan udara.
“Untuk memperkokoh momentum ini, kami mendorong kampanye ‘Saatnya Liburan #DiIndonesiaAja’, berpartisipasi dalam pameran wisata strategis seperti World Travel Market di London, serta menyelenggarakan rangkaian Karisma Event Nusantara atau KEN,” ucap Widiyanti dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 15 November 2025.
Widiyanti menjelaskan, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Januari hingga September 2025 mencapai 11,43 juta orang, meningkat 10,22 persen dari periode yang sama pada 2024. Wisatawan dominan dari negara-negara Asia Tenggara sebesar 35,22 persen dan disusul negara di Asia lainnya sebesar 27,57 persen.
Selain itu, perjalanan wisatawan nusantara tercatat 901,90 juta orang, naik 18,99 persen dari periode yang sama pada 2024. Kemenpar pun akan menjaga pencapaian tersebut supaya berkelanjutan sepanjang tahun.
“Upaya kami tidak hanya difokuskan pada peningkatan wisatawan mancanegara, tetapi juga penguatan minat wisatawan Nusantara untuk terus menjelajahi keindahan destinasi di tanah air,” tutur Widiyanti.
Sektor pariwisata, kata Widiyanti, juga menyumbang 3,96 persen terhadap Pendapatan Bruto Domestik pada kuartal III 2025. Nilai tersebut lebih dari setengah total pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04 persen pada kuartal III.
Widiyanti mengatakan pemerintah berupaya menjaga pertumbuhan sektor pariwisata melalui Paket Ekonomi 8+4+5. Program yang berhubungan langsung dengan pariwisata adalah insentif PPh 21 ditanggung pemerintah bagi pekerja di sektor pariwisata berpendapatan hingga Rp 10 juta per bulan. Kemudian program magang dengan uang saku untuk 457 lowongan bagi lulusan pendidikan pariwisata.
Lalu insentif perjalanan transportasi darat, laut, dan udara, berlaku pada 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026. Widiyanti mengatakan potongan harga tiket 13-14 persen untuk pesawat, 30 persen untuk kereta api, penghapusan biaya jasa pelabuhan untuk angkutan penyebrangan, serta diskon 20 persen untuk angkutan laut pada 17 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.
“Untuk memastikan kebijakan ini berjalan efektif, kami akan terus mendorong promosi, serta melakukan sosialisasi dan pemantauan kepatuhan bersama agen travel dan para pemangku kepentingan,” ucapnya.
Pilihan Editor: Mereka yang Terdampak Jika Tarif Transjakarta Naik
