
JAKARTA – Kompresor adalah salah satu komponen paling vital dalam sistem pendingin kabin mobil atau AC mobil. Sebagai jantung dari sistem ini, fungsi kompresor AC sangat krusial, yaitu untuk memompa dan mengalirkan freon. Proses ini memastikan sirkulasi udara dingin dapat berjalan dengan optimal, menyelimuti seluruh bagian kabin dan memberikan kenyamanan berkendara yang maksimal.
Ketika kompresor AC mobil mengalami kerusakan, dampaknya akan langsung terasa. Gejala umum meliputi AC yang menjadi kurang dingin, munculnya bunyi aneh yang mengganggu, atau bahkan AC tidak berfungsi sama sekali. Kondisi ini tentu sangat mengganggu, terutama saat cuaca panas terik.
Belakangan ini, banyak pemilik mobil mengeluhkan tingginya biaya perbaikan kompresor AC mobil. Tidak sedikit bengkel yang menyarankan langsung mengganti unit kompresor secara keseluruhan ketimbang mencoba memperbaikinya. Hal ini memunculkan pertanyaan besar di benak banyak orang: benarkah kompresor AC mobil keluaran zaman sekarang tidak bisa lagi diperbaiki?
Nurdin, pemilik bengkel Cahaya AC yang berlokasi di Sentra Otomotif Pasar Segar Cinere, Depok, Jawa Barat, memberikan pandangan yang lebih nuansa. Menurutnya, anggapan tersebut ada benarnya, namun tidak sepenuhnya mutlak. “Kalau pertanyaan kompresor (mobil zaman sekarang) bisa diservis atau tidak, itu sangat bergantung pada jenis kerusakannya. Jika kerusakannya hanya sebatas kebocoran, masih sangat mungkin untuk diperbaiki,” jelas Nurdin.
Namun, tantangan utama dalam perbaikan kompresor AC mobil modern terletak pada ketersediaan suku cadang kompresor AC. Nurdin menjelaskan bahwa kompresor mobil lawas, seperti tipe Sanden, umumnya menggunakan sistem seal body atau sil. Komponen ini relatif lebih mudah diperbaiki dan suku cadangnya tersedia. Berbeda dengan model kompresor yang lebih baru, seperti pada mobil Avanza atau Innova, yang hampir seluruhnya menggunakan tipe paking, bukan lagi sil, kecuali untuk beberapa item tertentu.
“Jika hanya mengalami kebocoran, kompresor masih bisa diperbaiki dengan penggantian paking,” Nurdin melanjutkan. Namun, ia menekankan kendala utama adalah ketersediaan paking orisinal. “Yang jadi masalah adalah hanya paking imitasi atau dari merek non-orisinal yang tersedia di pasaran. Suku cadang asli tidak dijual terpisah oleh Denso; mereka hanya mengeluarkan unit kompresor secara gelondongan (assy). Oleh karena itu, paking untuk mengatasi kebocoran sebagian besar dipasok oleh merek-merek dari China,” imbuhnya.
Di sisi lain, Nurdin menegaskan bahwa jika kerusakan sudah parah dan menyentuh bagian internal vital kompresor, seperti piston, klep, atau bos kompresor yang sudah aus, maka perbaikan hampir tidak mungkin dilakukan. “Apabila yang rusak adalah piston, klep, atau bos kompresor yang sudah aus, itu tidak bisa diperbaiki karena memang tidak ada suku cadangnya di pasaran,” ungkapnya.
Nurdin juga membandingkan daya tahan kompresor mobil zaman sekarang dengan era sebelumnya. Ia menilai kompresor lawas seperti Sanden 507 dan 508 memiliki ketahanan yang jauh lebih kuat karena komponen-komponennya tidak mudah aus. “Kalau zaman dulu jarang sekali yang rusak parah, karena dulu ada Sanden 507 dan 508 yang semua parts-nya masih kuat. Ini berbeda sekali dengan mobil zaman sekarang yang cenderung lebih rentan,” katanya.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa anggapan bahwa kompresor AC mobil zaman sekarang tidak bisa diperbaiki tidaklah sepenuhnya akurat. Kemampuan perbaikan sangat bergantung pada jenis kerusakan yang terjadi dan, yang terpenting, ketersediaan komponen pengganti. Perbaikan masih dimungkinkan jika masalahnya hanya kebocoran dan komponen pengganti (meskipun non-orisinal) tersedia. Namun, apabila kerusakan sudah mencapai bagian internal utama kompresor yang vital, maka mengganti unit secara keseluruhan seringkali menjadi satu-satunya solusi yang disarankan oleh bengkel.
