Gadai BPKB

409d5ddb0e5fb84bfe47a13b8f079047

Shockbreaker Motor Copotan: Tips Ampuh Bedakan Ori vs KW!

AA1I00Pq

JAKARTA, KOMPAS.comShockbreaker, atau yang sering disebut peredam kejut, merupakan salah satu komponen krusial dalam sistem suspensi sepeda motor. Peran vitalnya dalam menjaga stabilitas dan kenyamanan berkendara membuat kondisi komponen ini harus selalu diperhatikan.

Seiring dengan usia pakai, shockbreaker dapat mengalami keausan dan membutuhkan penggantian. Bagi sebagian pemilik motor, memilih shockbreaker copotan atau bekas seringkali menjadi alternatif ekonomis. Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua shockbreaker copotan yang beredar di pasaran layak untuk digunakan.

Menurut Iang, pemilik bengkel suspensi motor yang berlokasi di Cipondoh, Tangerang, konsumen harus jeli dalam memastikan keaslian dan kondisi fisik komponen sebelum memutuskan untuk membeli. “Kalau bisa cari yang ori copotan dari motor, bukan KW atau barang rakitan CKD. Soalnya kualitas dan kenyamanan beda jauh,” jelas Iang kepada Kompas.com, Minggu (6/7/2025).

Iang menjelaskan, shockbreaker copotan yang asli umumnya berasal dari sepeda motor yang sudah tidak digunakan lagi atau merupakan hasil tukar tambah. Meskipun berstatus bekas, komponen ini masih mempertahankan kualitas pabrikan dan memiliki daya tahan yang relatif baik, berbeda dengan produk tiruan atau rakitan.

Selain keaslian, pemeriksaan kondisi fisik juga tak kalah penting. Iang menyarankan, “Kondisinya juga harus dicek, minimal 80 persen masih layak pakai. Jangan asal murah tapi rusak atau bocor.” Membeli suku cadang bekas yang murah namun dalam kondisi buruk justru akan menimbulkan masalah baru dan kerugian di kemudian hari.

Aspek lain yang harus dipertimbangkan adalah memilih bengkel yang terpercaya dan berani memberikan garansi. Di bengkel miliknya, Iang bahkan menawarkan garansi antara 3 hingga 7 hari. Garansi ini diberikan untuk memastikan bahwa shockbreaker copotan yang telah dipasang dapat berfungsi optimal, memberikan ketenangan bagi konsumen.

“Garansi itu penting, biar konsumen tenang. Kalau ada masalah bisa balik lagi. Tapi selama ini sih jarang ada yang komplain,” imbuh Iang, menegaskan komitmennya terhadap kualitas produk yang dijualnya.

Iang juga secara tegas menyarankan untuk menghindari shockbreaker rekondisi yang tidak jelas asal usulnya atau yang dijual dengan harga terlalu murah tanpa jaminan. “Kalau tempatnya nggak jelas, copotannya nggak asli, itu yang bikin banyak orang kecewa,” paparnya.

Oleh karena itu, Iang menganjurkan konsumen untuk mencari bengkel yang transparan, bersedia diajak berkonsultasi, dan memiliki pemahaman mendalam tentang seluk-beluk suspensi. Pendekatan ini akan sangat membantu dalam mendapatkan shockbreaker berkualitas dan menghindari kekecewaan di masa mendatang.