
BOGOR, KOMPAS.com – Sistem pendingin udara atau AC merupakan salah satu komponen paling krusial pada mobil yang sering kali terlupakan perawatannya. Banyak pemilik kendaraan baru menyadari pentingnya servis ketika AC mobil tidak dingin lagi, padahal di titik itu, masalahnya bisa saja sudah terlanjur parah.
Seringkali, anggapan umum yang salah adalah bahwa AC mobil tidak dingin atau bahkan mengeluarkan udara panas hanya disebabkan oleh habisnya freon. Padahal, ada beberapa faktor lain yang mendasari permasalahan ini dan memerlukan penanganan khusus.
Yuke Bebasari, Operational Manager Sentral AC, yang merupakan Bengkel Resmi Denso di Bogor, menjelaskan bahwa terdapat beberapa penyebab umum mengapa AC mobil kehilangan kemampuannya untuk mendinginkan kabin. Salah satu penyebab paling sederhana adalah kondisi yang kotor.
“Evaporator kotor, itu debu menumpuk. Jadinya timbul lendir atau kotoran yang menumpuk, gimana mau dingin?” ungkap Yuke kepada Kompas.com belum lama ini. Solusi untuk masalah evaporator yang kotor ini sebenarnya cukup mudah, yaitu dengan melakukan servis AC mobil rutin setiap 10.000 Km. Pembersihan evaporator secara berkala adalah kunci untuk menjaga kinerja pendinginan tetap optimal.
Selain kotoran yang menumpuk, masalah kedua yang sering terjadi adalah kebocoran pada sistem. “Kedua, bisa karena kebocoran. Gimana mau dingin, freonnya enggak ada (terbuang),” tambah Yuke. Kebocoran freon tentu akan menghambat proses pendinginan. Untungnya, masalah kebocoran ini dapat dengan mudah teridentifikasi jika pemilik kendaraan rutin melakukan servis AC mobil. Penanganan dini pada kebocoran dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan biaya perbaikan yang jauh lebih mahal di kemudian hari.
Penyebab ketiga yang patut diwaspadai terletak pada sektor elektrikal. Meskipun komponen AC tidak mengalami kerusakan fisik, masalah pada kelistrikan bisa menghentikan fungsi pendinginan secara keseluruhan. “Ketiga, masalahnya ada di elektrikal. Pantas enggak dingin, kabelnya enggak kecolok atau fuse (sekring) putus,” jelas Yuke. Kabel yang tidak terhubung dengan benar atau sekring yang putus bisa menyebabkan AC tidak bekerja semestinya, meski sistem mekanisnya dalam kondisi prima.
Terakhir, dan yang paling parah, adalah kerusakan pada komponen itu sendiri, yang seringkali merupakan dampak lanjutan dari masalah yang diabaikan. “Keempat, ya kerusakan part. Mulanya dari kebocoran, dibiarkan,” kata Yuke. Kebocoran pada sistem AC yang dibiarkan berlarut-larut bisa mengakibatkan oli pada kompresor AC habis. Gesekan yang terjadi di dalam kompresor akibat kekurangan pelumas ini dapat memicu kerusakan serius, yang kemudian menyebar hingga ke evaporator dan merembet ke seluruh sistem pendinginan kabin. Oleh karena itu, penanganan cepat terhadap indikasi awal masalah sangatlah penting untuk menghindari kerugian yang lebih besar.