
MENTERI Keuangan 2016-2025 Sri Mulyani Indrawati ditunjuk menjadi pengajar dalam sebuah program fellowship di Blatvanik School Government, sekolah kebijakan publik yang merupakan bagian dari University of Oxford Inggris. Perjalanan karier baru Sri Mulyani itu diumumkan di laman resmi Blatvanuk School Government.
Bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia itu akan mulai bergabung di institusi tersebut pada 2026. Program fellowship ini dirancang untuk para pemimpin global yang sedang bertransisi dari memimpin negara mereka ke tahap berikutnya dalam perjalanan kepemimpinan publik mereka. Sri memiliki kesempatan untuk menjadi dosen para pemimpin global saat ini dan masa depan.
Mengutip laman resmi Blavatnik School of Government (BSG), Sri menyatakan bergabung dengan World Leaders Fellow di Universitas Oxford merupakan kehormatan baginya. Karena instiusi ini menggabungkan perspektif beragam untuk merefleksikan kebijakan publik dan tantangan tata kelola yang dihadapi di seluruh dunia.
“Saya berharap dapat berkontribusi, berbagi pengalaman sambil terus belajar, dan mendukung generasi berikutnya sebagai pembuat kebijakan sehingga mereka siap memimpin dengan integritas, kompetensi, dan martabat dalam lingkungan yang semakin kompleks,” ucap Sri seperti dikutip di laman resmi Blavatnik School of Government, Rabu, 10 Desember 2025.
Dia bakal mengisi program sebagai dosen tamu selama setahun. Dekan Pendiri Blavatnik School Ngaire Woods menyambut Sri yang dianggap memiliki pengalaman luas dalam kebijakan ekonomi global. “Mahasiswa kami berasal dari lebih dari 60 negara di seluruh dunia untuk mengasah keterampilan mereka dalam pelayanan publik, termasuk jabatan publik, dan saya sangat senang bahwa mereka akan memiliki kesempatan untuk belajar darinya,” ujar Ngaire.
Latar belakang Sri yang merupakan Menteri Keuangan pertama yang pernah menjabat di bawah tiga presiden secara berturut-turut juga jadi pertimbangan. Sebelumnya sebagai Direktur Eksekutif dan Kepala Operasional di Bank Dunia, Sri bertanggung jawab atas operasional Bank Dunia di seluruh dunia.
Ia juga memiliki pengalaman bekerja sama erat dengan negara-negara klien dan negara anggota untuk mengatasi tantangan pembangunan untuk mendukung tujuan Bank Dunia dalam mengakhiri kemiskinan dan mempromosikan kemakmuran.
Tempo berupaya mengonfirmasi Sri soal karier dan jabatan barunya di Oxford tersebut. Namun ia tak merespons hingga artikel ini ditulis.
Pilihan Editor: Beda Purbaya dan Sri Mulyani dalam Mengelola Defisit APBN