Categories: Finance

Kerugian warga RI yang jadi korban scam tembus Rp 8,2 triliun

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) menerima 370 ribu laporan dari warga Indonesia yang jadi korban penipuan transaksi keuangan atau scam. Jumlah tersebut berdasarkan data yang masuk di sistem Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) periode Januari sampai 30 November 2025.

Deputi Komisioner Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK Rizal Ramadhani menyatakan dari aduan yang muncul, OJK sudah memblokir 117 rekening, baik rekening bank maupun rekening efek. “Kerugiannya sudah mencapai Rp 8,2 triliun yang dialami oleh masyarakat kita akibat scamming,” ujarnya pada pembukaan Bulan Fintech Nasional (BFN) Fest 2025 di Jakarta pada Rabu, 10 Desember 2025.

Dana yang berhasil diblokir dari total kerugian mencapai Rp 389,2 miliar atau sekitar 5 persen dari total. Rizal mengatakan kejahatan ini menghantui seluruh lapisan warga dan pelaku atau scammer dapat masuk sepanjang masyarakat menggunakan internet dan telepon seluler.

OJK mencatat beberapa modus yang biasanya digunakan scammer untuk menjaring korban. Pertama adalah penipuan transaksi belanja atau shopping scam. Selanjutnya ada panggilan palsu atau fake call, investment scam, lalu penipuan kerja atau kesempatan kerja, dan yang terakhir penipuan hadiah.

Pengawasan dan penegakan hukum terus dilakukan. OJK juga berupaya melakukan sosialisasi masif terhadap modus-modus penipuan yang terjadi. Mitigasi lainnya adalah dengan memperkuat kapasitas IASC. “Ke depan kami akan membuat semacam national fraud portal yang ada di negara-negara seperti yang ada di negara-negara tetangga,” ujar Rizal.

OJK juga melakukan penguatan anggota IASC termasuk dengan sejumlah pemangku kepentingan seperti asosiasi bitcoin Indonesia, asosiasi perusahaan telekomunikasi, hingga industri reksa dana. Keterlibatan mereka dibutuhkan untuk mitigasi risiko dari kegiatan keuangan. Menurut Rizal kecepatan inovasi harus diimbangi dengan kekuatan menjaga kepercayaan melalui pelindungan konsumen yang memadai.

Pilihan Editor: Apa Sebabnya Korban Kejahatan Siber Terus Bertambah

Published by
admin