Pasar modal Indonesia kembali menunjukkan kekuatannya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan tren penguatannya yang impresif, menandai hari kelima berturut-turut di zona hijau dan semakin memantapkan posisinya di atas level psikologis 7.600.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 29 Juli 2025, data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat IHSG menguat tipis sebesar 0,04% atau naik 3,13 poin, mencapai level 7.617,90. Penguatan ini, meskipun marginal, cukup untuk mempertahankan momentum positif yang telah terbangun.
Sepanjang sesi perdagangan hari Selasa, pergerakan indeks tampak lebih terbatas, mengindikasikan adanya konsolidasi setelah reli panjang. IHSG bergerak dalam rentang yang relatif sempit, dari level terendah 7.565 hingga mencapai puncak 7.680.
Kendati demikian, gairah transaksi di pasar modal tetap terasa. Total volume perdagangan mencapai angka signifikan 27,08 miliar saham, dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 14,28 triliun, menunjukkan antusiasme pelaku pasar yang masih tinggi.
Di tengah optimisme pasar, terdapat dinamika menarik dari pergerakan investor global. Investor asing justru terpantau melakukan aksi jual bersih atau net sell, dengan total nilai mencapai Rp 420,74 miliar di seluruh pasar.
Fenomena ini tentu menarik perhatian, terutama mengingat judul yang mencuat: Cermati Saham yang Banyak Diborong Asing Saat Reli IHSG Berlanjut di Hari Kelima. Namun, data justru menunjukkan kondisi sebaliknya bagi sejumlah saham pilihan. Faktanya, pada perdagangan Selasa, investor asing justru ramai-ramai melepas kepemilikan mereka pada 10 saham berikut, mengindikasikan adanya profit taking atau realokasi portofolio:
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 562,95 miliar
2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 105,55 miliar
3. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 56,02 miliar
4. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 31,43 miliar
5. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rp 23,27 miliar
6. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) Rp 21,74 miliar
7. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) Rp 18,97 miliar
8. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 13,19 miliar
9. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) Rp 11,11 miliar
10. PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) Rp 10,56 miliar