Categories: Finance

Cara pengusaha di Palembang kumpulkan donasi untuk korban bencana Sumatera

BERBAGAI cara dilakukan oleh para pengusaha dari lintas generasi untuk menyatukan solidaritas dan menyalurkan donasi bagi korban bencana Sumatera yang terjadi di tiga provinsi, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh. Salah satunya adalah pengusaha muda sebuah kedai kopi di Palembang yang menyalurkan seluruh hasil atau omsetnya selama dua hari untuk didonasikan.

Arada Emir Jordan, pemilik kedai kopi Panche Hub, misalnya. Ia menyatakan donasi lewat gerakan Dari Palembang Untuk Sumatera ini sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan sebagai rakyat untuk membantu rakyat. “Kami kumpulkan omzet kedai kopi kami untuk didonasikan ke korban bencana, khususnya di beberapa daerah yang paling berdampak dan memang sedang membutuhkan bantuan,” katanya, pada Kamis, 11 Desember 2025.

Ia bersama adiknya sekaligus penanggung jawab donasi, Arada Ghifari, mengumpulkan omzet kedainya untuk disalurkan bersama dengan donasi yang dibuka secara umum melalui platform Kitabisa, yang dimulai sejak Selasa, 9 Desember 2025. Saat ini, Arada Ghifari mengaku, telah mengumpulkan dana sebanyak Rp 15,6 juta.

“Itu ditotal dari jumlah omzet di kedai kopi kami sebanyak Rp 12.835.000 dan donasi yang kami buka di Kitabisa sebanyak Rp 2.795.000. Ini akan terus kami update di media sosial kami untuk transparansi donasinya,” kata Arada Ghifari yang akrab disapa Afif itu, saat ditemui Tempo di Kedai Panche Hub.

Donasi dari hasil omzet keseluruhan terakhir hingga hari ini, kata Afif. Sementara, untuk donasi lainnya akan dibuka selama sepekan, yaitu hingga Ahad, 14 Desember 2025, sekaligus diadakan doa bersama dan pengumuman hasil keseluruhan.

Saat ini, kata Afif, pihaknya menerima donasi dalam bentuk uang yang dibuat di platform resmi penggalangan dana untuk korban bencana Sumatera tersebut. “Kami juga berterima kasih kepada pelanggan yang sudah ikut berdonasi lewat kopi yang dibeli di kedai kami. Sebab, nantinya uang itu akan disalurkan dalam bentuk makanan ke saudara kita disana.”

Selain donasi dalam bentuk omzet dan penggalangan dana, cara lain juga dilakukan kedai kopi ini, yaitu melelang karya lukisan yang dibuat oleh MinChe sebutan untuk kru Panche Hub lewat program Art Space. Afif mengatakan, ada dua lukisan yang dibuat di bulan Agustus, untuk menyambut Hari Kemerdekaan.

Nantinya, lelang lukisan akan dibuka dari harga Rp 0, dengan skema lelang lewat media sosial dan juga pengumuman resmi di kedai. Tidak hanya lukisan, ada lukisan pengunjung yang ikut dilelang. “Sebetulnya kami masih kesulitan menentukan harga, makanya kami buka dari 0 rupiah, supaya lebih leluasa teman-teman untuk mengejar kebaikan. Dan satu lagi, kami juga akan melelang satu sepeda juga,” kata dia.

Gerakan yang digagas oleh dua kakak adik dan juga para kru ini dilakukan bersamaan dengan agenda lainnya yang turut mendukung donasi yang dilakukan, yaitu lewat event lari, sepeda, pertunjukan musik, dan juga aktivitas lainnya bersama komunitas. “Dari sana, kami akan kumpulkan hasil event keseluruhan sebagai donasi yang akan kami umumkan di akhir pekan ini,” jelas Afif.

Selain pengusaha mandiri seperti Panche Hub, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Palembang juga punya cara tersendiri untuk menggagas donasi untuk disumbangkan ke masyarakat terdampak bencana di Sumatera.

Penanggung Jawab Donasi HIPMI Palembang, Frenki mengatakan saat ini HIPMI juga menggagas penggalangan donasi di internal pengusaha muda dan bekerjasama dengan Karang Taruna Palembang, yang dimulai sejak hampir satu pekan dan akan berakhir di Sabtu, 13 Desember 2025.

“Saat ini kami juga sedang menggelar donasi internal HIPMI Palembang dan sudah terkumpul hampir Rp 20.000.000. Sedangkan yang bekerjasama dengan Karang Taruna belum dihitung secara keseluruhan,” kata Frenki saat dihubungi Tempo melalui sambungan telpon.

Frenki menjelaskan, HIPMI pada hari ini akan menyalurkan donasi berbentuk sembako terlebih dahulu yang akan disalurkan melalui Organisasi Satu Amal Indonesia, berupa beras dan mi instan. “Kami sudah kumpulkan 150 karung beras yang berisi masing-masing 5 kilogram dan kami juga salurkan 100 dus mi instan,” kata pria yang juga pengusaha di bidang konveksi tersebut.

HIPMI sendiri kata Frenki, terdiri dari berbagai usaha, yaitu Properti, Kuliner dan Jasa yang digagas oleh pengusaha-pengusaha muda dibawah 40 tahun. “Yang masuk dalam unit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” katanya.

Saat ini, kata Frenki HIPMI Palembang sedang gencar untuk kalangan internal yang akan berakhir di hari Sabtu nanti. “Setelah itu untuk uang tunai akan kami serangkan ke Satu Amal Indonesia,” kata dia.

Sementara, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Selatan, Sumarjono mengatakan untuk donasi para pengusaha-pengusaha yang ada khususnya di Sumsel, disalurkan melalui Apindo pusat.

“Ya, kami berkoordinasi secara nasional untuk menyalurkan donasi untuk masyarakat yang terdampak di tiga kapupaten ya,” kata Sumarjono saat dikonfirmasi. Sementara, untuk angka donasi, Sumarjono tidak menyebutkannya.

Pilihan Editor: Bagaimana Asuransi Menanggung Klaim Bencana Sumatera

Published by
admin