
MENTERI Pertanian Amran Sulaiman menargetkan pembukaan lahan perkebunan tebu seluas 100 ribu hektare pada tahun depan. Anggaran yang dibutuhkan untuk pembukaan kebun tebu itu mencapai Rp 1,6 triliun.
“Seluruh Indonesia 100 ribu hektare. Sebanyak 70 persen ada di sini, Jawa Timur,” kata Amran, dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 Desember 2025.
Amran mengatakan mayoritas perkebunan tebu akan terletak di Jawa Timur. Sementara sisanya tersebar di wilayah lain yakni Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah.
Nantinya pembukaan lahan tebu akan melibatkan unsur TNI, kepolisian, hingga kejaksaan.
Ia menyatakan proyek perluasan lahan tebu akan dikerjakan saat ini dan ditargetkan tuntas pada tahun depan. “Nanti kami kerjakan lagi, dilanjutkan Januari sampai Maret targetnya selesai,” kata dia.
Amran mengatakan, Indonesia tidak akan mengimpor gula putih jika produksi gula di perkebunan tebu di Jawa Timur berhasil.
Kementerian Pertanian memproyeksikan stok gula konsumsi pada akhir tahun mencapai 1,437. Dengan jumlah tersebut, Kementerian Pertanian meyakini stok gula dapat memenuhi kebutuhan nasional selama enam bulan pada 2026.
Adapun kebutuhan gula konsumsi selama setahun pada 2026 diperkirakan mencapai 2,836 juta ton. Amran mengatakan kebutuhan itu bisa dipenuhi dengan stok sisa 2025 sebanyak 1,437 juta ton dan ditambah produksi 1,399 juta ton.
Sementara itu, Amran mengatakan impor gula kristal mentah pada awal 2025 dilakukan untuk mengantisipasi risiko fluktuasi harga gula konsumsi, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Impor gula mentah, kata Amran, juga harus dilakukan untuk penguatan stok cadangan pangan pemerintah (CPP) yang dikelola BUMN.
Menurut Amran, impor gula mentah yang setara gula kristal putih 190 ribu ton pada tahun ini oleh ID FOOD tidak berdampak negatif bagi petani dalam negeri. “Hal ini karena pengadaan tersebut tidak dilakukan pada saat panen raya,” kata dia.
Pilihan Editor: Imbas Kenaikan Upah Minimum Provinsi terhadap Industri